3 Bentuk Pertolongan Pertama Yang Wajib Dikuasai

Spread the love

Kegiatan yang dilakukan sehari-hari tidak jarang memicu timbulnya sesuatu yang dapat membahayakan keselamatan anggota tubuh atau jiwa manusia. Oleh karena itu, ketika terjadi kondisi yang darurat, seseorang dituntut mampu melakukan pertolongan pertama ke korban.

Terlebih bagi mahasiswa kesehatan yang belum UKMPPD, sehingga informasi terkait pertolongan pertama umumnya masih sangat minim dan tidak jarang menemui kesulitan pada saat berhadapan dengan kondisi yang darurat dengan adanya korban yang membutuhkan pertolongan medis dengan segera.

Jika bertanya kepada seseorang, tidak sedikit juga dari orang-orang yang masih belum memahami prosedur pertolongan pertama yang baik, alih-alih dapat membantu korban, malah dapat menimbulkan konsekuensi yang cukup serius pada luka yang dialami oleh korban.

Maka dari itu, seseorang khususnya tenaga kesehatan haruslah mengetahui prosedur pertolongan pertama secara dasar kepada orang yang tengah berada dalam kondisi pingsan atau memar, sehingga dapat dipastikan penanganannya yang benar dan tidak menimbulkan konsekuensi yang lebih serius.

Pengertian Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama ialah tindakan memberikan pertolongan dengan segera pada penderita yang mengalami sakit atau cedera yang diakibatkan oleh kecelakaan sehingga memerlukan penanganan medis secara dasar.

Pelaku yang memberikan pertolongan pertama ialah mereka yang berada di tempat kejadian yang disertai dengan kemampuan dan juga telah terlatih untuk melakukan tindakan medis dasar yang diperoleh lewat pelatihan UKMPPD secara profesional.

Adapun tujuan dari pertolongan pertama tersebut yakni menyelamatkan jiwa dari penderita yang tengah mengalami luka. Selanjutnya tindakan pertolongan dilakukan untuk mencegah timbulnya kecacatan dan memberikan rasa yang nyaman untuk proses penyembuhan.

3 Bentuk Pertolongan Pertama

Ketika menemukan seseorang tengah mengalami kondisi darurat, ada beberapa bentuk pertolongan pertama yang dapat dilakukan. Bentuk pertolongan tersebut di antaranya:

  • Pertolongan para korban tak sadarkan diri

Ketika mendapati seseorang tergeletak serta tidak menunjukkan pergerakan badan tubuhnya setelah kecelakaan atau mendadak pingsan, maka terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan pada pernapasan.

Jika masih bernapas, maka cobalah untuk melakukan CPR dan memiringkan kepalanya ke samping guna membuka jalan udara. Setelah itu coba untuk menelepon ambulans untuk tindakan lebih lanjut. Usahakan untuk tidak mengganggu jalannya pernapasan korban.

  • Pertolongan pada korban kulit terbakar

Insiden kebakaran dapat terjadi kapan saja ketika seseorang lengah saat bersinggungan dengan benda yang mengalirkan panas. Jika terlambat menyelamatkan diri, resiko terbakar akan sangat mudah untuk dijumpai.

Ketika mendapati korban dengan luka kulit terbakar maka yang dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama ialah dengan mendinginkan area kulit yang terbakar menggunakan kompres dingin. Hindari penggunaan salep aloe vera maupun vitamin E pada kulit terbakar.

  • Pertolongan pertama pada saat tersedak

Ketika tamu tengah makan di restoran, dapat dijumpai insiden tersedak yang dapat berakibat fatal jika tidak ada penanganan dari orang di sekitarnya. Umumnya orang akan tersedak dengan makanan atau benda lain yang menyangkut pada tenggorokan.

Maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan dorongan pada tamu tersebut lewat kepalan tangan yang diletakan di perut kemudian rangkul orang tersebut dari belakang agar dapat membuat benda yang tersedak tersebut keluar.

Pelatihan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter

Bagi seseorang yang bergelut di bidang kesehatan, pertolongan pertama ialah syarat wajib yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya cedera yang lebih fatal dan membuat korban merasa lebih aman dan tenang.

Salah satu kriteria agar seseorang dapat dikatakan kredibel dalam bidang kesehatan ialah dengan mengikuti uji kompetensi khusus dokter. Adapun uji kompetensi tersebut sering disebut dengan UKMPPD atau tes ujian kompetensi guna mahasiswa program profesi dokter.

Itu semacam ujian akhir yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan apakah mahasiswa yang mengambil ilmu tentang kedokteran dapat dikatakan lulus menjadi dokter ataukah tidak. Ujian ini sendiri cukup menjadi momok khususnya bagi mahasiswa kedokteran.

Hal ini karena banyak sekali mahasiswa yang tidak lulus dan haruslah mengulang hingga 10 kali lebih. Ujian sendiri diselenggarakan Kemenristekdikti sebanyak 4 kali dalam setahun dan dinilai sebagai ujian yang sangat sulit jika hanya berpatokan pada pembelajaran mandiri.

Oleh karena itu, tidak sedikit dari mahasiswa yang akhirnya mengambil pelatihan uji kompetensi ini agar nantinya dapat menjadi persiapan yang matang guna menghadapi ujian kompetensi tersebut. Persiapannya sendiri bisa mencapai 3 hingga 6 bulan untuk ujian ini.

Dikatakan sulit karena ujian ini mengukur kemampuan calon tenaga kesehatan agar nantinya dapat memberikan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan seperti dokter juga dapat bekerja secara profesional dalam menangani pasien.

Maka, tindakan dasar seperti pertolongan pertama dapat dikuasai dan membantu seseorang yang sedang dalam keadaan darurat dan membutuhkan pertolongan pertama tadi. Dengan mengikuti UKMPPD, seseorang akan mampu bekerja sesuai standar kedokteran yang baik.